Pages

Ragam Bahasa





1.      Bahasa baku
Bahasa baku adalah bahasa yang di lembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya, sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa penggunanya.
Contoh:
·         kami mengucapkan terimakasih atas kehadirannya.
·         Semua peserta pertemuan itu sudah hadir.
·         Apakabara hari ini?
·         Jangan berbicara kasar pada anak.
·         Katakan pada ayah, ibu pergi.

2.      Bahasa tidak baku
Bahasa tidak baku adalah bahasa yang tidak dilembagakan, ditandai oleh ciri – ciri yang menyimpang dari norma bahasa.
Contoh:
·         Kami menghaturkan terimakasih atas kehadirannya.
·         Semua peserta daripada pertemuan itu sudah pada hadir.
·         Gimana hari ini?
·         Jangan ngomong kasar pada anak.
·         Bilangin sama ayah, ibu pergi.

3.      Kalimat yang benar sesuai dengan EYD
·         Dia berpendapat bahwa orang itu baik.
·         Saya lupa akan janji saya karena sibuk.
·         Nina pergi ke pasar, dengan mengendarai sepeda.
·         Andi membaca buku bahasa Indonesia.


4.      Jenis kalimat
·         Kalimat ajakan
ü  Marilah, kita menjaga lingkungan dari sampah.
ü  Ayo, kita membangun bangsa Indonesia agar lebih baik lagi.
ü  Mari, kita jaga kota ini agar tetap aman dan bersih.
·         Kalimat perintah
ü  Bacalah buku ini dengan baik!
ü  Cepat buang sampah ini!
ü  Bersihkan kamar ini sekarang juga!
ü  Selesaikan PR mu hari ini juga!
·         Kalimat tanya
ü  Bagaimana kabar mu hari ini?
ü  Kapan kamu berangkat ke Jakarta?
ü  Sejak kapan kamu tinggal disini?
ü  Ia menanyakan, apa yang harus dikerjakan?

5.      Bahasa yang baik dan benar sesuai EYD
·         Berdo’alah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
·         Adik bertanya, “kapan kita pulang?” Tanya adik pada ibu.
·         Limpahkan rahmat-Mu, ya Allah.
·         Adik bertanya, “dimana mainan saya?”

6.      Diksi (pilihan kata)
·   Makna denotatif
Makna denotatif adalah makna lugas sebuah kata yang menurut pemahaman umum mengandung arti yang obyektif.
Contoh:
ü  Anak perempuan ini ikut,untuk menunjukan jalan.
ü  Permpuan itu ibu saya.
ü  Sudara saya termasuk orang yang pandai  dalam belajar.
·   Makna konotatif
Makna konotatif memiliki tautan pikiran yang berhubungan dengan nilai rasa pendengarnya.
Contoh:
ü  Wanita ini ikut, untuk menunjukan jalan.
ü  Ah, dasar perempuan.
ü  Barang yang hilang ditanyakan pada orang pintar.

7.      Kata bermakna umum dan bermakna khusus.
Kata yang bermakna umum mencakup bermakna khusus. Kata bermakna umum dapat menjadi kata bermakna khusus jika dibatasi, sedangkan kata bermakna khusus digunakan untuk menyatakan gagasan yang bersifat khusus atau terbatas.
Contoh:
o   Dia memiliki kendaraan. (kalimat bermakna umum)
Dia memiliki mobil. (kalimat bermakna khusus)
Dia memiliki motor. (kalimat bermakna khusus)

o   Tono menyayangi binatang. (kalimat bermakna umum)
Tono menyayangi kucing. (kalimat bermakna khusus)
Tono menyayangi kelinci. (kalimat bermakna khusus)
o   Nina menanam bunga di halaman. (kalimat bermakna umum)
Nina menanam mawar di halaman.(kalimat bermakna khusus)
Nina menanam melati di halaman. (kalimat bermakna khusus)
o   Siswa harus membawa buku pelajaran. (kalimat bermakna umum)
Siswa harus membawa buku matematika. (kalimat bermakna khusus)
Siswa harus membawa buku bahasa Indonesia.(kalimat bermakna khusus

Tenpunya.

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments: